مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ Artinya : ”Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari suatu ilmu. Niscaya Allah memudahkannya ke jalan menuju surga”. (HR. Turmudzi) 7. Hadits “Menuntut Ilmu”

Entri Populer

Unknown On Sabtu, 21 Mei 2016

Kali ini saya akan memberitahu SEJARAH MUNCULNYA KAMERA DSLR dan SLR ,,,,oke langsungsaja.

Sejarah awal mula kamera digital bermula dari perkembangan video tape recorder (VTR), yaitu teknologi perekam gambar di televisi. Di tahun 1951, kali pertama, Bing Crosby Laboratorium merilis versi awal VTR. Yang kemudian berfungsi untuk pengambilan gambar melalui kamera televisi dan mengkonversi gambar menjadi suatu impuls listrik (digital) lalu disimpan ke dalam tape magnetis.

Di tahun 1956, Charles P. Ginsburg dan Ampex Coorporation menyempurnakan alat VTR serta merilis versi VR1000 yang umum dipakai oleh industri televisi. Dan dari sana, kamera video dengan kamera digital memiliki kesamaan dalam penggunaan CC ( Charged Couple Device) untuk berkembang pesat.

”Pemisahan” wujud kamera digital dengan kamera video terjadi pada tahun 1981, dimana Sony memperkenalkan kamera elektronik komersil pertama mereka yang disebut Mavica. Adapun cara kerja dari kamera digital pertama ini yakni gambar yang direkam ke mini disc kemudian dimasukkan ke dalam video reader yang terhubung ke monitor atau televisi warna. Walaupun Mavica belum dapat dikatakan kamera digital, itu sebenarnya merupakan modifikasi kamera video yang mengambil foto secara spontan.

Sementara itu, sejak pertengahan tahun 1970-an, Kodak Company memiliki beberapa penemuan tentang solid-state atau kejernihan untuk sensor gambar, yaitu mengubah cahaya ke gambar digital untuk penggunaan pada tingkat profesional dan konsumen rumah tangga.

Dilanjutkan tahun 1986, Kodak untuk pertama kalinya di dunia mengenalkan sensor megapixel. Sensor ini mampu merekam 1,4 juta pixel yang dapat menghasilkan 5×7 inci foto digital cetak berkualitas baik pada saat itu. Setahun kemudian (1987), Kodak pun merilis tujuh (7) produk lainnya untuk merekam, menyimpan, memanipulasi, transmisi elektronik, serta untuk mencetak gambar atau objek.

Pada tahun 1990, Kodak mengembangkan sistem foto CD dan mengusulkan pertama kalinya di seluruh dunia untuk menetapkan standar warna digital dalam lingkungan komputer dan peripheral komputer. Pada tahun 1991, Kodak merilis pertama kalinya untuk para profesional, suatu sistem dalam pemotretan yaitu Digital Camera System (DCS) yang bertujuan untuk foto jurnalistik. Kamera tersebut adalah Nikon F-3 yang dilengkapi dengan sensor 1.3 Megapixels.

QuickTake 100 Aplle

Sedangkan kamera digital yang pertama untuk tingkat konsumen pasar yang bekerja dengan komputer rumah melalui USB (Unit serial Bus) adalah kamera QuickTake 100 Aplle yang diluncurkan pada 17 Februari 1994, kemudian kamera Kodak DC40 pada tanggal 28 Maret 1995, dilanjutkan dengan Casio QV-11 dengan monitor LCD pada akhir 1995, dan Sony Cyber-Shot Digital Still Camera di tahun 1996.

Sementara Kinko’s dan Microsoft Corp. bekerja sama dengan Kodak Digital membuat gambar digital yang menggunakan software di berbagai tempat kerja dan kios foto, dimana para pelanggan diizinkan untuk memproduksi CD foto, gambar digital, dan kemudian dapat menambahkan ke dokumen komputer mereka.

Dipihak lain, Hewlett-Packard (HP) adalah perusahaan pertama dalam hal membuat warna di produk mereka yaitu Inkjet Printer, sehingga melengkapi sistem pewarnaan untuk gambar yang dicetak dari kamera digital. Maka dimulailah perubahan kamera digital dengan bentuk yang baru. Kamera digital seperti kamera konvesional, tersedia model Point-And-Shot dan lensa refleks tunggal digital atau Digital Single Lens Reflector (DSLR).

Point-and-Shoot Camera adalah kamera kecil, murah, dan mudah digunakan, karena kamera tersebut hanya berisi lensa dan built-in flash. Untuk mendapatkan bingkai gambar, kamera tersebut memiliki Liquid Crystal Display (LCD) berbasis viewfinder.

Adapun keuntungan dan kerugian dari model Poit-And-Shoot adalah, kamera tersebut dirancang agar memudahkan dalam penggunaan. Walaupun model ini masih memiliki keterbatasan, yaitu penggunaan kontrol atas kamera. Beberapa kamera ada yang mengatur fokus dan eksposure secara otomatis.

Sementara jenis DSLR Camera adalah kamera dengan model kebalikan dari Point-And_shoot Camera. Kamera dslr memiliki optical viewfinders, removable lens, external flash, dan kemampuan untuk fokus serta kemampuan untuk menyesuaikan eksposur secara manual bila diperlukan. Hal ini merupakan pengganti langsung dari kamera yang menggunakan negative film berbasis model lensa refleks tunggal atau Single Lens Reflex (SLR) yang digunakan kebanyakan orang waktu dulu.

Untuk alasan inilah, kamera dslr cenderung lebih rumit dan mahal dibandingkan kamera model Point-And-Shoot. Generasi awal model DSLR cenderung lebih mahal dan lebih besar dari kamera yang menggunakan negative film. Pada saat ini hal ini tidak lagi terjadi, karena kamera dslr menjadi lebih murah, ringan, dan lebih kompak sesuai dengan perkembangan jaman, bahkan generasi terbaru dapat menampilkan kualitas gambar High Definition.



sumber : http://www.infocreativemedia.com/sejarah-munculnya-kamera-digital-kamera-dslr-dan-kamera-slr-dunia-fotografi/

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments