- Home »
- Tutorial Fotografi Pemula – Dasar & Istilah Umum Pada Kamera Digital
Tutorial Fotografi Pemula – Dasar & Istilah Umum Pada Kamera Digital — Kali
ini Blog Lazada akan menyajikan konsep dasar cara kerja kamera digital
dan istilah-istilah yang umum sering digunakan pada dunia fotografi.
Hampir setiap orang dapat memotret dengan mudah, cukup navigasi kamera
digital ke mode otomatis, maka abadilah sebuah objek, namun dengan skill
dan imajinasi kreatif anda, sebuah obyek dapat bernilai lebih artistik.
Jangan biarkan kamera dan lensa yang mengendalikan hasil foto
anda, justru anda yang mestinya menghasilkan foto sesuai dengan
imajinasi dan keinginan sendiri.
Dengan setidaknya mengenal konsep dasar fotografi dan istilah-istilah
yang digunakan dalam dunia fotografi, kita sebagai pemula dapat lebih
“nyambung” bicara dan bertukar pikiran mengenai fotografi. Foto yang
dihasilkan pun dapat kita kendalikan sesuai imajinasi artistik kita
sendiri, bukannya “otomatis.” Jika sudah mengenal dasar-dasarnya, Anda
bisa cek daftar harga kamera terbaru, contohnya seperti lazada.co.id/beli-slr/ atau yang lainnya.
Pada posting blog ini akan dibahas hal-hal basic, bahkan mekanisme
cara kerja sebuah kamera juga akan dipaparkan disini. Dengan bahasa yang
lebih firendly, mudah-mudahan anda akan mudah menangkap penjelasan yang
umumnya dibahas secara menjelimet. Beberapa pengetahuan pada blog ini
merupakan hasil re-write/dikutip dari beberapa website fotografi yang
rekomen seperti rumorkamera.com dan juga wikipedia. Selamat membaca!
Cara Kerja Kamera Digital (DSLR)
Dikutip dari rumorkamera.com, kata “fotografi” berasal dari bahasa Perancis berdasarkan kata Yunani yang mana secara harafiah berarti “menggambar dengan cahaya”. Jadi seni pada fotografi pada dasarnya adalah seni melihat dan menyeimbangkan cahaya.Ilustrasi di atas menunjukkan kemana saja cahaya akan bergerak mulai dari objek ke sensor — atau “film” pada kamera non-digital.
- Pertama cahaya harus masuk melalui lensa yang merupakan serangkaian potongan dari kaca cembung cekung. Jika fokus didapat dengan baik maka cahaya akan bertemu pada sensor. Atur sendiri pada objek mana yang akan anda fokuskan dengan pengaturan “MF (Manual Focus)” pada lensa kamera anda.
- Cahaya akan melewati Aperture (semacam lubang bukaan yang besarnya bisa diatur) yang ditempatkan di dalam lensa. Pada dasarnya merupakan mekanik pembukaan yang mengontrol seberapa banyak cahaya mencapai sensor.
- Untuk kamera jenis DSLR, sebelum menyentuh sensor, cahaya akan terpantul melalui Mirror (cermin) dan masuk ke prisma untuk diteruskan ke eyepiece dan mata pengguna. Untuk jenis kamera mirrorless, cahaya langsung menyentuh sensor dan obyek ditampilkan di LCD. Daftar kamera mirrorless terlengkap juga tersedia di lazada.co.id/beli-kamera-mirrorless
- Shutter terletak di dalam body kamera tepat di depan sensor. Shutter berfungsi sebagai mekanika dalam menentukan /mengontrol berapa lama sensor terkena cahaya.
- Sensor adalah piringan persegi yang sangat sensitif di mana cahaya diserap, diubah menjadi informasi digital berupa pixel warna yang membentuk sebuah gambar/foto.
Aperture (Bukaan)
Mengetahui bagaimana aperture mempengaruhi foto adalah salah satu bagian yang paling penting dari fotografi, yang antara lain mempengaruhi :
- Jumlah cahaya
- Depth of field
- Kecepatan lensa
- Ketajaman gambar
- Vignetting
- f / 1.4 (bukaan terbesar, sebenarnya ada juga f / 1 yang lebih besar)
- f / 2
- f / 2.8
- f / 4
- f / 5.6
- f / 8
- f / 11
- f / 16
- f / 22 (bukaan terkecil)
Ada beberapa angka F antara dari angka full-stop di atas tergantung pada apa skala sedang digunakan. Yang paling umum adalah skala 1/3 , yang berarti bahwa setiap langkah ketiga adalah full -stop , sehingga memberikan Anda dua pengaturan antara dari setiap full-stop. Misalnya antara f / 8 dan f /11 kita bisa set f / 9 dan f /10.
Shutter (Rana)
Shutter atau rana adalah — mekanisme yang mengontrol berapa lama sensor terkena cahaya. Semakin lama shutter membuka lebih banyak cahaya dapat ditangkap oleh sensor.
Shutter berbentuk seperti bilah yang dapat membuka dan menutup dengan cepat, tetapi lama waktu membukannya bisa diatur dinamakan dengan shutter speed, shutter speed inilah yang dapat dimainkan untuk mendapatkan gambar yang lebih menarik.
Shutter speed tinggi akan menghasilkan objek freeze/tidak bergerak dan kecepatan rana lambat akan menangkap gerakan dari obyek bergerak (gambar menjadi blur). Ada skala stop untuk kecepatan rana seperti pada aperture, contoh di bawah ini adalah satufull-stop (dalam detik/second) :
1/16000, 1/8000, 1/4000, 1/2000, 1/1000, 1/500, 1/250, 1/125, 1/60, 1/30, 1/15, 1/8, 1/4, 1/2, 1, 2, 4, 8, 16
Dan seperti halnya dengan aperture, shutter speed pada umumnya juga bisa memiliki 1/3 skala, memberikan dua langkah di antara setiap full-stop. Misalnya antara 1/60 dan 1/125 bisa menggunakan 1/80 dan 1/100.
Dua faktor utama yang mengendalikan eksposur adalah shutter speed dan aperture. Saat ini juga sudah berkembang hingga kini bernama electronic shutter — dimana tidak lagi melibatkan mekanisme bilah yang membuka dan menutup, tetapi sepenuhnya rekayasa elektronik.
ISO
Kecepatan ISO adalah — Ukuran kecepatan film atau sensitivitas terhadap cahaya. Dengan kamera digital ISO mempengaruhi sensor. Sebuah kecepatan ISO rendah membutuhkan waktu lama untuk pencahayaan, kecepatan ISO tinggi memerlukan waktu sedikit untuk memberikan exposure yang sama.Satu langkah dalam ISO sama dengan satu full-stop. Pada ISO tidak ditemukan skala 1/3. Berikut adalah kecepatan ISO yang paling umum.
ISO 50 100 200 400 800 1600 3200 6400 12800 25600
Pada film 35mm, film dengan kecepatan ISO tinggi memiliki lebih banyak buliran – tetapi sensor modern kini tidak lagi menggunakan mekanisme yang sama. Sehingga sensor digital menciptakan noise. Noise digital tidak terlihat baik seperti pada butiran film. Terlihat contoh di atas, high ISO membuat gambar noise yang mengganggu.
Memakai IOS serendah mungkin akan menghasilkan gambar yang lebih jernih, maka selalu gunakan nomor ISO rendah tetapi jika Anda di dalam ruangan dengan cahaya rendah atau kondisi lain ketika Anda menemukan kombinasi aperture / shutter tidak cukup. Maka kecepatan ISO bisa diperbesar.
sumber : : http://blog.lazada.co.id/tutorial-fotografi-pemula-dasar-istilah-umum-pada-kamera-digital/